SUPPLE APA
CAPER ?
TUGAS
KELOMPOK
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Keorganisasian
Dosen Pengampu : Teguh Ariefiantoro, SE, MM
Disusun
Oleh :
KELOMPOK
15
Nesya Febriana Puspitasari B.231.16.0405
Hernita Dwi Nugraheni B.231.16.0437
Sandra Genia B.231.16.0439
Muhamad Ridwan B.231.16.0457
Anisatul Muawanah B.231.16.0486
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN S1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS
SEMARANG
2018
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Manusia
sebagai makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia itu tiada taranya di
muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa dijumpai dan
jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit
dipahami karena keunikannya. Dengan keunikannya, manusia adalah makhluk
tersendiri dan berbeda dengan makhluk apapun. Juga dengan sesamanya. Tetapi,
bagaimanapun sulitnya atau apapun hambatannya, manusia ternyata tidak pernah
berhenti berusaha menemukan jawaban yang dicarinya itu.
Tingkah
laku sosial baik kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap yang melekat
pada seseorang jika berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu
keadaan. Istilah kepribadian merupakan konsep yang luas sehingga tidak mungkin
membuat definisi berlaku untuk semua orang. Kepribadian inilah yang terkadang memicu
masalah pada diri seseorang terhadap orang lain. Kepribadian sendiri semakin
berkembang sesuai dengan pertumbuhan pada diri seseorang, dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor lain.
Zaman
sekarang ini orang semakin merasa harus gaul. Terkadang mereka beranggapan
bahwa orang yang gaul adalah mereka yang bisa dipandang hebat oleh orang lain,
bisa menjadi pusat perhatian orang lain. Ketika seseorang tidak dapat mengambil
simpati orang lain mereka lebih cenderung mencari perhatian atau istilah
gaulnya caper. Caper sendiri merupakan bentuk sikap atau kepribadian yang cenderung
tidak baik, karena sikap ini lebih kepada sikap ingin diakui oleh orang lain.
Sehingga mereka melakukan berbagai cara agar dapat pengakuan. Kebalikan sikap
ini adalah sikap supple (luwes/mudah
beradaptasi) sikap yang cenderung mengarah sikap positif. Sikap ini merupakan
pembawaan diri yang mampu menyesuaikan pada lingkungan dimanapun dia berada,
sehingga sikap ini cenderung bertentangan dengan sikap caper.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
cara memiliki sikap dan kepribadian yang supple
serta cara mengatasi sikap caper ?
PEMBAHASAN
A.
Supple
Istilah supple berasal dari bahasa inggris yang
artinya luwes atau mudah beradaptasi,
sedang istilah yang lebih keren disebut
easy going yaitu mudah bergaul dengan
makhluk sosial lainnya. Pemilik sifat ini tidak akan kesulitan ketika
berhadapan dengan sekelompok manusia lainnya yang baru dia kenal.
Pembawaannya yang asyik
menjadikan pemilik sifat ini mudah diterima oleh lingkungan barunya. Manusia
dengan sifat ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan manusia lainnya.
Mereka akan mendapatkan banyak manfaat positif dari sifat yang dimilikinya ini.
Mari kita bahas beberapa keuntungan memiliki sifat supple dalam kehidupan
keseharian. Faktor-faktor pembentuk kepribadian supple :
1)
Faktor Keturunan
Faktor keturunan ini
bisa dianggap sebagai kodrat yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Sekeras
apa pun usaha seseorang untuk mengubah faktor keturunan, nyatanya faktor
genetis seorang manusia, baik itu berupa bentuk fisik, temperamen, dan hal-hal
yang berhubungan dengan faktor biologis adalah karakteristik yang dipengaruhi
oleh orangtua manusia yang bersangkutan.
2)
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan
seperti, keluarga, teman, masyarakat, dan pengaruh lingkungan lainnya akan
menjadikan seseorang seperti meraka yang berada di lingkungan tersebut. Seorang
manusia bisa dengan mudah memiliki sifat supple
jika faktor lingkungan mendukung terbentuknya kepribadian tersebut.
1.
Ciri-ciri
kepribadian yang supple :
1)
Pandai berbicara. Orang supple mampu menciptakan suasana yang asik ketika mengobrol. Ia
mampu mengolah kata sehingga teman atau rekan yang diajaknya berbicara tidak
akan merasa bosan.
2)
Easy going. Orang supple itu orang yang easy going banget. Dia mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dia mampu menciptakan sebuah obrolan
yang asik dan menarik saat dia berada pada kalangan menengah keatas dan menengah
kebawah.
3)
Cerdas. Mampu mengolah sebuah topik yang membosankan
menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan. Dia juga mendapat banyak
pengetahuan dari banyak rekan bicaranya. Mengingat dia mampu bersosialisasi
dengan siapapun.
4)
Banyak teman.
2.
Tips
Menjadi Pribadi Yang Supple
1)
Bangun Kepercayaan Dirimu
Terlebih Dahulu
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah kamu harus bagun
rasa percaya diri (PD) dalam dirimu. Banyak cara yang bisa kamu lakukan seperti
bicara kepada dirimu sendiri didepan kaca dan katakan bahwa “aku seorang
yang pemberani, aku bisa bicara dengan baik didepan orang dan aku bukan orang
yang susah bergaul ”.
2)
Cari Sahabat yang Dapat
Mensupportmu
Coba dekati satu teman (sesama jenis/pria-pria,
wanita-wanita) yang kamu anggap bisa memberikan energi positif padamu. Bangun
persahabatan yang baik dengannya dan pelajari sifat baik dalam dirinya.
3)
Mulai Masuk ke Komunitas
yang Positif
Setelah kepercayaan dirimu terbangun, mulai bergabung dengan
sekumpulan orang atau komunitas yang melakukan hal-hal yang positif.
4)
Bangun Rasa Empati Kepada
Orang Lain
Setelah mengenal banyak teman, belajarlah untuk membangun
rasa empati kepada teman-temanmu. Jangan ragu untuk sesekali bertanya tentang
kabar ataupun menawarkan pertolongan kepada temanmu yang memang sedang
membutuhkan bantuan.
5)
Hanya Tuhan yang Bisa
Mengubah Jati Dirimu
Dan inilah poin yang terakhir, ingatlah bahwa sekeras apapun
kamu mencoba jika kamu tidak menyertakan Tuhan di dalam proses perubahan
sifatmu maka kamu tidak akan pernah benar-benar menemui jati dirimu yang
sesungguhnya. Karena tidak semua orang yang bisa bergaul dengan baik telah
menemukan jati dirinya yang sesungguhnya.
3.
Dampak
Posisif dan Negatif Memiliki Sifat Supple
Manusia dengan sifat
supel jauh lebih berpeluang untuk mendapatkan manfaat dibanding dengan manusia
lainnya. Selain disukai banyak orang, memiliki banyak keuntungan dalam urusan
pergaulan ataupun pekerjaan.
Dampak
Positif
1)
Supple
dalam Pergaulan
Artinya, pemilik sifat supple ini bisa masuk di
semua kalangan masyarakat. Mereka yang memiliki sifat ini bisa dengan mudah
diterima di masyarakat, sifat tersebut diantaranya Rendah hati, Suka menolong, Suka
memberi, Bijaksana, Sopan dan santun, Tidak mudah marah, Tidak suka bergosip, 'Nyambung'
saat diajak berbicara, Pintar, Jujur, Dapat menyimpan rahasia, Tidak suka
menghakimi dan Sabar.
2)
Supple
dalam Pekerjaan
Dampak
Negatif :
1)
Menimbulkan Kecemburuan
2)
Dorongan untuk Beradaptasi
3)
Ekpresi Wajah
Orang dengan kepribadian mudah beradaptasiasi ini
mudah tersenyum di tengah kesedihan. Bukan berarti sebuah ejekan atau cemoohan
atas kedukaan. Akan tetapi, baginya kesedihan itu sifatnya hanya sementara dan
setelah itu kembali pada keadaan semula. Dia menanggapi masalah dengan penuh
senyum dan tawa riang. Apabila dia merasa dikecewakan oleh orang lain, dia
tidak serta merta menunjukkan ekspresi wajah marah atau kekecewaan yang
berlebihan. Tetapi, dia bisa meredamnya sedemikian rupa, dan dia masih bisa
tersenyum luwes meski dihatinya merasa jengkel.
4)
Kelemahan dan Krisis
Sikap luwes bisa jadi berbahaya bila sudah dalam taraf
ketidaktentuan. Memburu demikian banyak perhatian dan demikian banyak hal yang
menggairahkan dapat membawa kepada kebimbangan. Dia dapat menunggu kesempatan
yang baik, sampai akhirnya kesempatan yang ada itu lenyap sama sekali.
B.
Caper
Caper adalah CAri
PERhatian. Biasanya kata-kata ini sering dikatakan kepada orang yang sedang
mencari perhatian. Ada banyak sekali metode yang dilakukan seseorang dalam
rangka mencari perhatian untuk tujuan tertentu, biasanya bertujuan untuk cari
perhatian kepada lawan jenis yang "orang caper" sukai. Caper masuk ke dalam
bahasa gaul atau bahasa ABG (Anak
Baru Gede) yaitu ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan oleh
anak muda. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan
morfologi bahasa Indonesia.
Sebenarnya caper terhadap orang yang
disukai itu wajar, karena caper adalah sebagian dari kode. Tapi kalau capernya
berlebihan, ini yang menjadi masalah. Orang menjadi malas mendeketi. Bisa jadi
temanmu juga ikut menjauh.
Mungkin kamu tidak
tahu jika orang caper itu sesungguhnya merupakan gangguan kepribadian yang
dikenal dengan nama Histronic Personality Disorder. American Psychiatric Association (APA)
mengidentifikasikan gangguan kepribadian ini berupa kecenderungan seseorang untuk
berperilaku dan menyalurkan emosi yang menarik perhatian secara berlebihan. Seseorang
dapat menderita Histronic Personality
Disorder karena:
1)
Jaringan
syaraf otak yang tidak berkembang dengan baik, yang disebabkan oleh trauma di
usia dini. Dalam kasus ini, trauma tersebut ditimbulkan dari perilaku abai
(cuek) dan kekurangan kasih sayang dari lingkungan sekitar,
2)
Faktor
genetik (meskipun sangat jarang), atau
3)
Tidak
terbiasa menerima kritikan sejak kecil, sehingga otak tidak mampu mengembangkan
respon terhadap stimuli yang ditimbulkan oleh kritik.
1.
Ciri-ciri orang caper akut
Orang yang
memiliki gangguan kepribadian ini tentunya tidak sama dengan orang yang insecure, narsis, atau bahkan
menderita depresi tanda-tanda perilakunya sebagai berikut :
1)
Sangat
emosional, bahkan di saat-saat yang menurut kamu tidak heboh-heboh amat.
2)
Suka
mengganggu dan menggoda orang lain di saat yang tidak tepat.
3)
Selalu
membutuhkan pengakuan dalam bentuk apa pun.
4)
Mudah
bosan dengan rutinitas sehari-hari.
5)
Terlalu
mengkhawatirkan penampilan fisik.
6)
Tidak
bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain.
7)
Tidak
peka terhadap sekitar.
8)
Langsung
merasa tidak nyaman ketika tidak berhasil menarik perhatian orang lain.
9)
Senang
membesar-besarkan keadaan yang sebenarnya, a.k.a drama.
2.
Tips Menghadapi Orang Caper dengan Baik dan Benar
Cuek terhadap penderita Histrionic Personality Disorder ternyata berdampak jauh lebih buruk
terhadap kesehatan mental mereka. Jadi, tidak baik juga kalau kamu tiba-tiba
langsung ngediemin mereka tanpa sebab. Bukannya membantu, tapi yang ada kamu
malah akan memperburuk keadaan. Berikut tips yang baik menghadapi orang caper :
1) Kalem aja.
Orang caper
ini gampang banget ke-trigger oleh
hal-hal yang bahkan kamu anggap remeh sekali pun. Seheboh apa pun suasana yang
ditimbulkan oleh reaksi orang caper, tetap jaga ke“kalem”an kamu agar ngak
kebawa heboh karena sikapnya.
2) Jaga jarak aman! Kalau orang caper memang bener-bener
tidak mengerti lagi dengan pentingnya personal
space, kamu-lah yang harus tetap menjaga jarak dengan mereka baik secara
fisik maupun mental. Dengan begitu, lama-kelamaan mereka juga bakal capek/lelah
sendiri dengan kamu yang terkesan “dingin” dengan kecaperan mereka.
3) Langsung tegur jika suasana sudah
mulai tidak nyaman. Kamu boleh “mempertanyakan” perilaku
mereka ketika orang lain sudah terganggu.
4) Beri saran untuk meminta pertolongan
profesional. Remember—we’re not trying to tell
them that they’re crazy. Kamu harus bisa meyakinkan mereka bahwa mereka
butuh seseorang untuk menangani masalah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak
Agung. 2009. Perilaku Keorganisasian.
Edisi dua. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Azwar, Saifudin. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Davis, Keith & Newstrom, John W. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi
Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Handoko. Hani T. 2003. Manajemen Edisi 2. BPFE: Yogyakarta
Muhibbin Syah.
2015. Psikologi Pendidikan dengan
pendekatan Baru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Purwanto, Yadi, Psikologi Kepribadian,
(Bandung: 2007), PT. Refika Aditama.
Komentar
Posting Komentar