MAKALAH
KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu :
Rini Indah Sulistyowati, SPd, MPd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
1.
Rafif Gayuh Islami B.231.16.0378
2.
Anisatul Muawanah B.231.16.0486
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2016/2017
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji
syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah bahasa indonesia yang bertemakan “kutipan, catatan kaki dan
daftar pustaka” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dimaksudkan
untuk mengetahui pengertian dan penggunaan kutipan, catatan kaki dan daftar
pustaka pada sebuah buku. Adapun penjelasan-penjelasan pada makalah ini kami ambil dari beberapa
sumber buku dan website.
Kami ucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, akan
tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini.
Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Semarang, 12 Mei 2017
Penulis
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
Bahasa
indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal
tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain.
Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam
makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki dan
daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah
karya dan karangan ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami rasa penting untuk mengingatkan kembali
kepada penulis dan pembaca agar
memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan
suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus
mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut.
Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki
maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang
baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus diketahui terlebih
dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami
dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka bahkan mengabaikan tata cara penulisannya
karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi
kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1. Apakah
yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh
kutipan serta cara penulisannya ?
2. Apakah
yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh
catatan kaki serta cara penulisannya?
3. Apakah
yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh
daftar pustaka serta cara penulisannya ?
1. Memberikan
dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar
pustaka yang baik dan benar.
2. Mempelajari
beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dari sumber
yang berbeda.
3. Agar
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan
kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai
penunjang pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.
Kutipan adalah gagasan,
ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu
disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel,
laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
a. Landasan
teori
b. Penguat
pendapat orang lain
c. Penjelasan
suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang suatu pendapat
Jenis kutipan
ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung,
yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak mengubah
kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sedangkan kutipan
tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di
sumber kutipan.
a.
Kutipan
langsung
a) Tidak
lebih dari empat baris :
-
Kutipan diintegrasikan dengan teks
-
Jarak antar baris kutipan dua spasi
-
Kutipan diapit dengan tanda kutip
-
Sudah kutipan selesai, langsung di
belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu
diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b) Lebih
empat baris :
-
Kutipan dipisahkan dari teks sejarak
tiga spasi
-
Jarak antar kutipan satu spasi
-
Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai
dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea
baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
-
Kutipan diapit oleh tanda kutip.
-
Di belakang kutipan diberi sumber
kutipan
Contoh Kutipan Langsung:
-
Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif
terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh
kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).
b.
Kutipan
tidak langsung
1. Kutipan
diintegrasikan dengan teks
2. Jarak
antar baris kutipan spasi rangkap
3. Kutipan
tidak diapit tanda kutip
4. Sesudah
selesai diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Tidak Langsung :
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan
yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar
penjarahan perlu dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan yang ada
disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung,
tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12). Selain itu Joni
menyatakan bahwa .........................
a)
Kutipan
pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada
spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip,
dikutip seperti dalam teks asli.
b)
Kutipan
atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh
pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks
sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
c)
Kutipan
dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam
kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
1) Bila
kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2) Bila
kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan
dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
d)
Kutipan
langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan
materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau
titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang bicara.
a.
Cara
penulisan Kutipan
a)
Di depan
Muass (1989:23)
Perpustakaan merupakan ………
b) Di tengah
Mengenai kalimat
efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat efektif dapat dikenal karena
ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan
keringkasan.”
c) Di Akhir
Pengembangan
Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi
efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel 1976:125)
b.
Aturan
Penulisan Kutipan antara lain :
a)
Penulis satu
Menyebutkan nama
akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin
(1978:34) menyatakan bahwa …………….
b) Penulis dua
Menyebutkan kata
terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.
Contoh :
Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom (1978:23)
menghasilkan …………
c) Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama
akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan singkatan dkk .
Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat
sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk,
1976:125)
d) Pengutipan lebih dari satu
karangan
Suatu kalimat
kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang
menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal
yang seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan
dengan tanda titik koma (;)
Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan
(1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa…….
e) Sitasi dari Sitasi
Hal ini boleh
dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya sulit sekali untuk
ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya mahasiswa melakukan
konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987)
seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa ……….. Lain halnya dinyatakan oleh
Henry (1999); Herni (2000) bahwa ………..
Catatan kaki
adalah catatan pada bagian bawah halaman
teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan
mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak
dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan
uraian di dalam naskah pokok.
a) Memberikan
keterangan dan komentar
b) Menjelaskan
mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan
c) Sebagai
pemenuhan kode etik yang berlaku
d) Sebagai
penghargaan terhadap karya orang lain
Catatan kaki
terdiri dari 2 jenis yaitu footnote
dan bodynote ditempatkan pada bagian
bawah halaman, sedangkan bodynote
ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang ditulis di dalam
kurung.
Cara penulisan
catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu
secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat
penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid
dan nomor halaman.
a. Cara penulisan catatan kaki
1.
Sumber yang dirujuk berupa buku :
a)
Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh
:[i] Selo Soemardjan …….
b)
Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap
kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis
dengan huruf kapital contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
c)
Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan
(sesudah tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian
Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d)
Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh
: [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi
dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002),
hal 1-4.
e)
Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika
tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni,
Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f)
Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa
nama penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp.,
tt), hal. 304.
g)
Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup
tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun).
Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal.
304.
h)
Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika tidak
ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh
: [viii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
2.
Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu
ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama
penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk.
Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I
(Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.
3. Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama
penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) .
Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia,
1980), hal.9.
4. Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka
dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun,
lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku
dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta:
Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.
5. Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatan kaki langsung
ditulis judul buku. Contoh : [xii] Ke-Nu-an
(Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU DY,1999), hal. 22.
6. Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan
pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak
diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau
judul asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan seperti contoh
: [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa
Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7. Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki
disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang
asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh
: [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV
Remaja, 1987), hal.4.
8. Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan
kakinya sebagai berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di
Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1
(Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.
9. Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya
catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga
Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel :
“Qanun”, oleh Musa.
10. Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a.
Terdapat nama pengarang
Apabila yang
ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya
maka penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan
Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.
b.
Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak
ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama penerbitan yang
bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan
Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12 Oktober 2010),
hal. 9.
11.
Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai
berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel
1109/accessed 24 Oktober 2009.
a) Anif
Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta: Republika,2006),
hlm.350. (Footnote)
b) Dorongan
untuk mengafirkan orang lain yang berbedsa justru merupakan salah satu akibat
kegagan mengendalikan hawa nafsu lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW
bersabda, “Barang siapa menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir maka salah
satu dari keduanya sangat berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih,
menyampaikan pendapat hukum islam yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh
kedalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, serem. (K.H.S.S.Djam’an
: 17). (Bodynote).
Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber
kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang
perlu disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.
a) Memberikan
informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga
ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b) Apabila
pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat
membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c) Memberikan
apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam
penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d) Menjaga
profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, dan
tidak setiap jurnal atau buku selalu sama format bakunya. Jurnal yang terbit
berkala (mingguan/bulanan) kebanyakan memakai sistem yang menghemat ruang.
Jenis-jenis daftar
pustaka yaitu :
a.
Kelompok
Textbook
a) Penulis
perorangan
b) Kumpulan
karangan beberapa penulis dengan editor
c) Buku
yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d) Buku
terjemahan
b.
Kelompok
Jurnal
a) Artikel
yang disusun oleh penulis
b) Artikel
yang disusun oleh lembaga
c) Kelompok
makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/simposium
c.
Kelompok
disertasi / tesis
d.
Kelompok
makalah / informasi dari Internet
Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus
memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan
alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1, 2,
3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a)
Tulis nama pengarang (nama pengarang
bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b)
Tulislah tahun terbit buku. Setelah
tahun terbit diberi tanda titik (.)
c)
Tulislah judul buku (dengan diberi garis
bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d)
Tulislah kota terbit dan nama
penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama
penerbit diberi tanda titik (.)
e)
Apabila digunakan dua sumber pustaka
atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih
dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka
itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk
lebih rinci lagi sebagai berikut :
a. Cara Menulis
Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis
berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan
huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal :
Keraf, Gorys.
2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.
b. Cara Menulis
Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel
Penulisannya
sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama
penulis dan tahun penerbitan. Misal :
Dick, Hartoko
(ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta : Gramedia.
c. Cara Menulis
Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel
Nama penulis
artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit
oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul
buku kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal :
Geertz,
Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.).
Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta :
Gramedia.
d. Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari
Artikel dalam Jurnal
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti
tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal :
Hanafi, A.
1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum
Penelitian, 1 (1) : 33-47.
e. Cara Menulis
Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel
Majalah atau Koran
Nama penulis
ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika
ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman.
Misal :
Gaedner, H.
1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70
f.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa
Penulis
Nama koran
ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan
nomor halaman. Misal :
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber
Daya Lokal”, hal. 41
g. Daftar Pustaka
dari Karya Terjemahan
Nama penulis
asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama
penerbit terjemahan. Misal :
Eangleton,
Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad
Haji Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
h. Daftar
Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis
diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi
yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat
perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya :
Paramita,
Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan
Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas Sebelas
Maret.
i.
Daftar Pustaka dari internet
Nama penulis
diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal :
j.
Penulisan pustaka tanpa
tahun terbit, kota, dan penerbit.
Bila tahun
terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa
tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota
terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda
kurung (t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat
t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).
k. Pustaka dari karangan institusi
Yang dimaksud
institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga
penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya:
AOAC.
1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington
DC: Association of Official Analytical Chemists.
l.
Pustaka yang tidak
diketahui pengarangnya
Untuk sumber
yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan pengarang
diganti kata anonim. misalnya:
Anonim. 1993.
“Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New
York: Life Public.
1.
Tanda titik.
2.
Huruf pertama masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan
menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata dalam,
pada, dan, di, dan dari.
3.
Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik
dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.
Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih
baik jika dilengkapi dengan ketiga unsur ini yaitu kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka. Ketiga unsur ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing
seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari ketiga unsur
ini adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.
Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan
biasanya ditemukan di dalam teks bacaan, tetapi kutipan juga bisa ditemukan
pada catatan kaki, begitupun sebaliknya, catatan kaki terbagi menjadi dua jenis
yaitu footnote dan bodynote, footnote diletakkan pada bagian bawah halaman dengan ukuran teks
yang lebih kecil sedangkan bodynote
biasanya dapat ditemukan setelah adanya kutipan, seperti yang telah kita lihat
pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki diatas. Terakhir adalah daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya
ataupun karangan ilmiah, daftar pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca
dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya yang ditemukan pada karya dan
karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan pada halaman akhir sebuah karya atau karangan ilmiah.
Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam
penulisannya baik karya ilmiah, artikel, skripsi maupun tesis dalam
penggunakaan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, agar pembaca dapat
melihat referensi atau daftar bacaan penulis. Sehingga penulis dapat
mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya nantinya. Akhirnya selesailah makalah
kami yang membahas tentang kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh,
masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini.
Apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari
pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.
Agam, Rameli. 2009. Menulis karya
ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga.
Alek dan H. Achmad
H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Arifin, E. Zaenal
dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat
Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi :
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Indriati, Etty.
2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta :
PT Gramedia Pustaka Utama.
Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi.
Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, dkk. 2009.
Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya
Tulis Imiah. Yogyakarta : Media Perkasa.
Komentar
Posting Komentar