MAKALAH PERLINDUNGAN KONSUMEN

  BAB I PENDAHULUAN   A.     Latar Belakang Di dalam perpustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen akhir dan konsumen antara. Konsumen akhir adalah penggunaan atau pemanfaatan akhir dari suatu produk, sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk  sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Oleh karena itu, pengertian yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 adalah konsumen akhir. Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara  Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Dengan demikian, pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini ialah perusahaan koperasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor, dan lain-lain. [1]   B.      Rumusan ...

MAKALAH KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA


MAKALAH
KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Rini Indah Sulistyowati, SPd, MPd



Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
1.     Rafif Gayuh Islami                      B.231.16.0378
2.     Anisatul Muawanah                     B.231.16.0486


PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2016/2017


KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah bahasa indonesia yang bertemakan “kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui pengertian dan penggunaan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka pada sebuah buku. Adapun penjelasan-penjelasan  pada makalah ini kami ambil dari beberapa sumber buku dan website.
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, akan tetapi kami juga menyadari bahwa terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu dengan senang hati kami senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 12 Mei  2017


Penulis



DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

                                                                 

           

BAB I

PENDAHULUAN


A.          Latar Belakang Masalah

Bahasa indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur yang terkait tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan  bahasa indonesia itu sendiri.
Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. Pembahasan ini dilatar belakangi karena untuk menulis sebuah karya dan karangan ilmiah harus memiliki ketiga unsur ini. Oleh sebab itu, kami  rasa penting untuk mengingatkan kembali kepada penulis dan pembaca  agar memperhatikan sebuah aturan dan kaidah penulisan yang benar.
Penyusunan suatu karangan ilmiah, seorang penulis harus  mencari beberapa sumber untuk melengkapi karangan ilmiah tersebut. Sumber-sumber tersebut perlu dicantumkan ke dalam sebuah kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka. Penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa indonesia harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan penulisan karangan ilmiah. Sebagian besar orang belum memahami dan mempelajari tentang kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka  bahkan mengabaikan tata cara penulisannya karena dianggap tidak begitu penting. Dalam kesempatan ini sangat penting bagi kita semua dalam penulisan suatu karangan ilmiah agar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang  baik dan  benar.

B.          Rumusan Masalah

1.     Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh kutipan serta cara penulisannya ?
2.     Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh catatan kaki serta cara penulisannya?
3.     Apakah yang dimaksud dengan pengertian, fungsi, jenis, cara penggunaan dan contoh daftar pustaka serta cara penulisannya ?

C.          Tujuan

1.     Memberikan dasar pengetahuan mengenai cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka yang baik dan benar.
2.     Mempelajari beberapa contoh penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dari sumber yang berbeda.
3.     Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tata cara penulisan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka dengan baik dan benar, serta penerapannya sebagai penunjang pembelajaran dan penulisan skripsi dan artikel yang akan datang.


BAB II

PEMBAHASAN


A.          Kutipan

1.     Pengertian Kutipan

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

2.     Fungsi kutipan

a.      Landasan teori
b.     Penguat pendapat orang lain
c.      Penjelasan suatu uraian
d.     Bahan  bukti untuk menunjang suatu pendapat

3.     Jenis Kutipan

Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung, yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Penulis tidak mengubah kata-kata atau ejaan yang digunakan dalam teks yang dikutip. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan.
a.     Kutipan langsung
a)     Tidak lebih dari empat baris :
-        Kutipan diintegrasikan dengan teks
-        Jarak antar baris kutipan dua spasi
-        Kutipan diapit dengan tanda kutip
-        Sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b)     Lebih empat baris :
-        Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
-        Jarak antar kutipan satu spasi
-        Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
-        Kutipan diapit oleh tanda kutip.
-        Di belakang kutipan diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Langsung:
-        Agus mengatakan, “perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan” (Sudibyo, 2002 : 184).

b.     Kutipan tidak langsung
1.     Kutipan diintegrasikan dengan teks
2.     Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3.     Kutipan tidak diapit tanda kutip
4.     Sesudah selesai diberi sumber kutipan
Contoh Kutipan Tidak Langsung :
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi juga pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12). Selain itu Joni menyatakan bahwa .........................


a)      Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
b)      Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang  pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
c)       Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan. Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara :
1)     Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
2)     Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.
d)      Kutipan langsung dalam materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang bicara.

4.     Cara penggunaan kutipan

a.     Cara penulisan Kutipan
a)     Di depan
Muass (1989:23) Perpustakaan merupakan ………
b)     Di tengah
Mengenai kalimat efektif, Anton M. Moeliono mengemukakan: “Kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, perpautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan.”
c)     Di Akhir
Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel  1976:125)
b.     Aturan  Penulisan Kutipan antara lain :
a)     Penulis satu
Menyebutkan nama akhirnya saja (kata terakhir dari nama seseorang)
Contoh : Calvin (1978:34) menyatakan bahwa …………….
b)     Penulis dua
Menyebutkan kata terakhir dari penulis pertama dan nama terakhir penulis kedua.
Contoh : Kebijakan Pengembangan Koleksi, menurut Othmer dan Frenstrom (1978:23) menghasilkan …………
c)     Penulis lebih dari dua
Menuliskan nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dengan diikuti dengan singkatan dkk . Contoh : Pengembangan Koleksi harus didasarkan pada kajian pemakai yang tepat sehingga terjadi efesiensi dan tingkat keterpakaian yang tinggi (Meisel dkk, 1976:125)
d)     Pengutipan lebih dari satu karangan
Suatu kalimat kutipan seringkali merupakan suatu rangkuman dari berbagai sumber yang menguraikan hal yang sama (mengandung suatu pengertian yang sama). Di dalam hal yang seperti itu, pencantuman nama penulis satu dengan yang lainnya dipisahkan dengan tanda titik koma (;) Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Delvin (1987:34); Asidie dan Hermawan (1989:76); dan Basuki (2004:90) bahwa…….
e)     Sitasi dari Sitasi
Hal ini boleh dilaksanakan apabila terpaksa, misalnya publikasi aslinya sulit sekali untuk ditemukan. Sebelum melakukan sitasi seperti itu hendaknya mahasiswa melakukan konsultasi dengan pembimbing. Contoh : Sebagaimana dinyatakan oleh Hary (1987) seperti dikutip oleh Heri (1990:87) bahwa ……….. Lain halnya dinyatakan oleh Henry (1999); Herni (2000) bahwa ………..

B.          Catatan Kaki

1.     Pengertian catatan kaki

Catatan kaki adalah catatan pada  bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.

2.     Fungsi catatan kaki

a)     Memberikan keterangan dan komentar
b)     Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusunan daftar bacaan
c)     Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku
d)     Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain

3.     Jenis dan cara penulisan catatan kaki

Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote ditempatkan pada bagian bawah halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, kurung buka, tempat penerbit, koma, tahun penerbit, kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, jilid dan nomor halaman.
a.       Cara penulisan catatan kaki
1.       Sumber yang dirujuk berupa buku :
a)     Nama penyusun tanpa dibalik seperti dalam daftar pustaka. Contoh :[i] Selo Soemardjan …….
b)     Judul buku sesudah tanda koma, dicetak miring, dan huruf awal setiap kata-kata yang bukan kata depan, kata sandang, dan kata penghubung ditulis dengan huruf kapital contoh : [ii]……….., Sosiologi Pendidikan, ……….
c)     Nama editor, penerjemah atau pemberi kata pengantar (jika ada), dicantumkan (sesudah tanda koma). Contoh : [iii]…., Metode Penelitian Kualitatif, Editor Sugiyono,…..
d)     Nomor cetakan atau edisi (jika ada) sesudah tanda koma. Contoh : [iv] Hasyim Muhammad, Dialog antara Tasawuf dan Psikologi, edisi dan kata pengantar M. Amin Sukur, Cet. I (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002), hal 1-4.
e)     Nama kota tempat penerbitan sesudah tanda kurung buka tanpa spasi. Jika tidak ada, diganti dengan ttp (tanpa tempat penerbitan). Contoh : [v] Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: ttp, 2012), hal 9.
f)      Nama Penerbit sesudah titik dua. Jika tidak ada diganti dengan tnp (tanpa nama penerbit). Contoh :[vi] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
g)     Tahun terbit setelah tanda koma dan langsung diikuti oleh kurung tutup tanpa spasi. Jika tidak ada tahun terbit, diganti dengan t,t (tanpa tahun). Contoh : [vii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.
h)     Nomor jilid (jika ada) dengan angka romawi besar sesudah tanda koma. Jika tidak ada nomor jilid, diganti dengan hal. (singkatan dari halaman). Contoh : [viii] Al-Syafi’I, Al-Um, (ttp:tnp., tt), hal. 304.


2.       Penulis lebih dari satu orang
Apabila penyusunya lebih dari satu orang, maka nama kedua penyusun itu ditulis dengan kata penghubung dan. Apabila lebih dari dua orang cukup nama penyusun pertama saja yang ditulis dan nama-nama lain ditulis dengan dkk. Contoh : [ix] Ikhsan dan Sena, Ilmu Perpustakaan, Cet. I (Yogyakarta: Ilmu Perss, 2000), hal. 9.
3.       Penyusun adalah Editor
Apabila penyusun adalah editor, maka didalam catatan kaki sesudah nama penyusun yang sekaligus editor itu ditulis (ed). (singkatan dari editor) . Contoh : [x] Sanusi (ed.), Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Gramedia, 1980), hal.9.
4.       Penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim
Apabila penyusun adalah suatu perhimpunan, lembaga, panitia, atau tim, maka dalam catatan kaki pada tempat nama penyusun itu ditulis nama penghimpun, lembaga, panitia atau tim itu. Contoh : [xi] Panitia Penerbitan Buku dan Seminar, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, Cet 1 (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989), hal.89.
5.       Tanpa nama penyusun
Apabila buku yang dirujuk tidak ada nama penyusunnya, maka dalam catatan kaki langsung ditulis judul buku. Contoh : [xii] Ke-Nu-an (Yogyakarta: Pengurus Wilayah NU   DY,1999), hal. 22.
6.       Buku Terjemahan
Apabila Sumber Rujukan buku terjemahan, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul terjemahan, penerjemah. Jika judul asli tidak diterjemahkan, disebutkan judul asli dan apabila diinginkan menyebutkan bahasa asli atau judul asli bersama judul terjemahan dapat dilakukan seperti contoh : [xiii] Al-Syafi;I, Ar-Risalah, alih bahasa Ahmadie Toha, Cet I (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hal.46.
7.       Buku Saduran
Apabila sumber yang dirujuk adalah buku saduran, maka dalam catatan kaki disebutkan pengarang asli, judul buku dan penyadur. Jika tidak ada pengarang asli, disebutkan nama penyadur yang diikuti oleh singkatan (peny.). Contoh : [xiv]Lili Rosyidi (peny.), Filsafat Ilmu, Cet 2 (Bandung: CV Remaja, 1987), hal.4.
8.       Himpunan Artikel
Apabila buku yang dirujuk adalah sumber artikel, maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xv]Ani, “Pebelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”, dalam Jauhar Hatta (ed.) Pembelajaran di SD, Cet. 1 (Yogyakarta : Pena, 2008), hal. 123.
9.       Ensiklopedi dan Kamus
Apabila buku yang dirujuk adalah ensiklopedi atau kamus sama penulisanya catatan kakinya yaitu: [xvi] Al-Mu;jam al-falsafi, Lembaga Bahasa ARRAM (Kairo: Al-Matabai; al-Amiriyyah, 1978), hal. 123, artikel : “Qanun”, oleh Musa.
10.    Majalah, Jurnal, Surat Kabar
a.      Terdapat nama pengarang
Apabila yang ditulis dari majalah, surat kabar, jurnal ataupun penerbitan berkala lainnya maka penulisannya: Khoiruddin Bashori, “ Pendidikan Karakter”, Kedaulatan Rakyat, No. 11, Tahun XLI (24 Januari 2012), hal. 8. Kolom 7.


b.     Tidak terdapat pengarang
Apabila tidak ada pengarang, maka disebutkan judul atau langsung nama penerbitan yang bersangkutan. Contoh : [xvii] KUHP yang Baru Harus Beri Rasa Keadilan Masyarakat”, Kedaulatan Rakyat, 123, Tahun XLI (12 Oktober 2010), hal. 9.
11.    Internet
Apabila mengutip dari internet maka penulisan catatan kakinya sebagai berikut : [xviii] Khoirudin Bashori, “Manusia Bekas”, dikutip dari http//www.uin.suka-ac.id/-artikel 1109/accessed 24 Oktober 2009.

4.     Contoh catatan kaki (Footnote dan bodynote)

a)     Anif Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta: Republika,2006), hlm.350. (Footnote)
b)     Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang berbedsa justru merupakan salah satu akibat kegagan mengendalikan hawa nafsu lho. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menuduh saudaranya yang muslim sebagai kafir maka salah satu dari keduanya sangat berhak untuk mendapatkan sifat itu.” Maunya sih, menyampaikan pendapat hukum islam yang dianggap benar, tapi gara-gara jatuh kedalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, serem. (K.H.S.S.Djam’an : 17). (Bodynote).

C.          Daftar Pustaka

1.     Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka adalah semua sumber-sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedia, buku, majalah, atau surat kabar yang perlu disusun dalam daftar khusus diletakkan pada akhir karangan.

2.     Fungsi Daftar Pustaka

a)     Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b)    Apabila pembaca menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c)     Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
d)    Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.

3.     Jenis-jenis Daftar Pustaka

Ada beberapa jenis format penulisan daftar pustaka, dan tidak setiap jurnal atau buku selalu sama format bakunya. Jurnal yang terbit berkala (mingguan/bulanan) kebanyakan memakai sistem yang menghemat ruang.
Jenis-jenis daftar  pustaka yaitu :
a.         Kelompok Textbook
a)     Penulis perorangan
b)     Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor
c)     Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga
d)     Buku terjemahan
b.         Kelompok Jurnal
a)     Artikel yang disusun oleh penulis
b)     Artikel yang disusun oleh  lembaga
c)     Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/ konferensi/simposium
c.         Kelompok disertasi / tesis
d.         Kelompok makalah / informasi dari Internet

4.     Teknik Penulisan Daftar Pustaka.

Dalam penulisan daftar pustaka kita juga harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
a)         Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
b)        Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
c)         Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
d)        Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik (.)
e)         Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
Untuk lebih rinci lagi sebagai berikut :
a.       Cara Menulis Daftar Pustaka Berupa Buku
Ditulis berurutan mulai dari nama penulis, tahun penerbitan buku, judul buku (dengan huruf miring), tempat penerbitan, dan nama penerbit. Misal :
Keraf, Gorys. 2005. Komposisi. Flores : Nusa Indah.
b.       Cara Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Buku Kumpulan Artikel
Penulisannya sama dengan cara di atas, hanya ditambah dengan tulisan (Ed.) di antara nama penulis dan tahun penerbitan. Misal :
Dick, Hartoko (ed.). 2004. Golongan Cendekiawan : Mereka yang Berumah di Angin.  Jakarta : Gramedia.

c.       Cara Menulis Daftar Pustaka dengan Mengambil Satu Artikel dari Buku Kumpulan Artikel
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun penerbitan, judul artikel yang diapit oleh tanda kutip tanpa huruf miring. Setelah itu ditulis nama editor, judul buku kumpulan artikel, dan nomor halaman. Misal :
Geertz, Clifford. 2003. “Cendekiawan di Negara Berkembang”. Dalam Kemala Sartika (Ed.). Menjelajah Cakrawala : Kumpulan Karya Visioner Soedjatmoko. Jakarta : Gramedia.
d.       Cara  Menulis Daftar Pustaka yang Berasal dari Artikel dalam Jurnal
Nama  penulis artikel ditulis di depan diikuti tahun, judul artikel, nama jurnal, tahun, dan nomor. Misal :
Hanafi, A. 1989. “Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi”. Forum Penelitian, 1 (1) : 33-47.
e.       Cara Menulis Daftar Pustaka yang  Berasal dari Artikel Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis terlebih dahulu dilanjutkan dengan tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Nama majalah atau koran dicetak miring diikuti dengan nomor halaman. Misal :
Gaedner, H. 1998. “Do Babies Sing A Universal Song ?”. Psychological Today, hal. 70
f.        Cara Menulis Daftar Pustaka dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis terlebih dahulu diikuti dengan tanggal, bulan, tahun terbit, judul, dan nomor halaman. Misal :
Kompas. 18 Maret 2005. “Rawan Pangan, Tanpa Basis Sumber Daya Lokal”, hal. 41
g.       Daftar Pustaka dari Karya Terjemahan
Nama penulis asli ditulis terlebih dahulu diikuti tahun terbit tulisan asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Misal :
Eangleton, Terry. 1988. Teori Sastra : Satu Pengenalan. Terjemahan oleh Mohammad Haji Saleh. 2004. Kualalumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
h.       Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis diikuti dengan tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi yang diapit dengan tanda kutip, diikuti jenis karya ilmiah, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas, dan nama perguruan tinggi. Misalnya :
Paramita, Pradnya. 2007. “Pengaruh Bioteknologi Pertanian terhadap Proses Pematangan Tomat”. Skripsi. Surakarta : fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
i.         Daftar Pustaka dari internet
Nama penulis diikuti dengan tahun, judul karya yang diapit tanda kutip, diakhiri alamat sumber pustaka dan tanggal akses. Misal :
Herusatoto. 2002. “Bioteknologi Pertanian : (online), (http://www.chang.jayaHeru.com/Biotekpertan04.htm, diakses tanggal 12 Desember 2002).
j.        Penulisan pustaka tanpa tahun terbit, kota, dan penerbit.
Bila tahun terbit tidak tercantum pada sebuah dokumen, terpaksa ditulis dengan kata tanpa tahun(dapat disingkat t.t.) diantara tanda kurung (t.t.). jika tanpa kota terbit tulislah tanpa kota (disingkat t.k.) diantara tanda kurung (t.k.). jika tanpa penerbit tulislah tanpa penerbit (disingkat t.p.) diantara tanda kurung (t.p.).
k.       Pustaka dari karangan institusi
Yang dimaksud institusi disini dapat berupa universitas, badan pemerintahan, lembaga penelitian, organisasi, dan sebagainya. Misalnya:
AOAC. 1970. Official Methods of Analysis, 11th ed. Washington DC: Association of Official Analytical Chemists.


l.         Pustaka yang tidak diketahui pengarangnya
Untuk sumber yang tidak diketahui pengarangnya, bagian yang seharusnya dicantumkan pengarang diganti kata anonim. misalnya:
Anonim. 1993. “Earth’s Most Primitive Mammals”. The Won-ders of Life on Earth. New York: Life Public.
1.         Tanda titik.
2.         Huruf pertama  masing-masing kata pada judul buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata depan, misalnya kata dalam, pada, dan, di, dan dari.
3.         Penerbit buku dicantumkan setelah kota penerbit yang diikuti dengan titik dua (:), kemudian nama penerbit dan diikuti tanda titik.



BAB III

PENUTUP


A.          Kesimpulan

Membuat sebuah karya dan karangan ilmiah, akan lebih baik jika dilengkapi dengan ketiga unsur ini yaitu kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Ketiga unsur ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing seperti yang telah dibahas pada bab diatas. Salah satu fungsi dari ketiga unsur ini adalah sebagai penghargaan atas pendapat dan karya orang lain.
Dalam sebuah karya dan karangan ilmiah, kutipan biasanya ditemukan di dalam teks bacaan, tetapi kutipan juga bisa ditemukan pada catatan kaki, begitupun sebaliknya, catatan kaki terbagi menjadi dua jenis yaitu footnote dan bodynote, footnote diletakkan pada bagian bawah halaman dengan ukuran teks yang lebih kecil sedangkan bodynote biasanya dapat ditemukan setelah adanya kutipan, seperti yang telah kita lihat pada contoh-contoh kutipan dan catatan kaki diatas. Terakhir adalah  daftar pustaka, untuk membuat sebuah karya ataupun karangan ilmiah, daftar pustaka ini harus ada tercantum agar pembaca dapat mengetahui sumber-sumber bacaan lainnya yang ditemukan pada karya dan karangan ilmiah. Daftar pustaka diletakkan pada halaman akhir  sebuah karya atau karangan ilmiah.


B.          Saran

Seorang penulis hendaknya memperhatikan dalam penulisannya baik karya ilmiah, artikel, skripsi maupun tesis dalam penggunakaan kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, agar pembaca dapat melihat referensi atau daftar bacaan penulis. Sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya nantinya. Akhirnya selesailah makalah kami yang membahas tentang kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA


Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga.
Alek dan H. Achmad H.P. 2010.  Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah. Yogyakarta : Media Perkasa.
Rifky Lubis. 2013. Karangan Persuasi.   http://rifkydiandap.blogspot.co.id/. Diunduh pada Jum’at 31 Maret 2017
Tan, Tania. 2015. http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka.html. Posted by Hayatun Sakinah at 16:43:00 diunduh pada senin, 31 Maret 2017.

Komentar

MAKALAH KUTIPAN, CATATAN KAKI DAN DAFTAR PUSTAKA

RESUME BUKU ETOS DAGANG ORANG JAWA PENGALAMAN RAJA MANGKUNEGARA IV KARYA : DRS. DARYONO, MSI.